Jemaah Kembali Dimanjakan Katering Cita Rasa Nusantara

By Admin

nusakini.com-- Bersamaan dengan kepulangan perdana jemaah ke Tanah Air pada Senin (27/8), jemaah akan mulai dimanjakan katering cita rasa nusantara kembali. Pasalnya, layanan katering akan mulai menyapa kembali jemaah yang masih berada di Makkah. Layanan ini sempat terhenti lima hari: tiga hari menjelang wukuf dan dua hari setelah fase Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna). Saat fase Armuzna, jemaah mendapat jatah 16 kali katering. 

Fase Armuzna yang selesai pada Jumat (24/08) kemarin, bertepatan dengan pengujung hari tasyrik 13 Dzulhijjah. Pada hari-hari itu, beberapa hotel (pemondokan) jemaah menerima paket makanan gratis dari para dermawan yang mengirim dengan mobil-mobil box. 

Kepala Bidang Katering Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Ahmad Abdullah mengingatkan agar jemaah jangan menunda makan. Setelah makanan dibagikan, mereka harus segera mengonsumsinya. Dalam kondisi hangat, makanan masih terasa baru dimasak dan tidak rusak. 

“Tolong jangan disimpan atau didiamkan, karena iklim di sini berbeda. Kelembabannya rendah. Panasnya tinggi bisa mencapai 50 derajat celsius membuat makanan cepat rusak,” katanya kepada tim Media Center Haji (MCH) Makkah di Syisyah pada Ahad (26/08). 

Sementara Kepala Seksi Katering Daerah Kerja (Daker) Makkah Evy Nuryana mengatakan menu yang dihidangkan seperti biasa: daging, ayam, dan ikan. “Semuanya dibungkus beserta nasi dan tumisan sayur dalam kemasan alumunium foil yang dibagikan kepada jamaah dalam kondisi hangat,” ujarnya. 

Tiap hari, menu makan siang dan malam, berbeda. Jenis lauk, sayuran, dan buah, dibuat variasi. Lauknya, mulai daging sapi lada hitam, ikan patin pesmol, ayam kecap cabai hijau, daging teriyaki, sampai bistik daging sapi. 

“Jemaah juga mendapatkan buah yang bergantian jeruk, apel, dan kurma. Sayurannya, dari tumis buncis wortel, tempe cabai ijo, sampai terong balado,” imbuh Evy. Semua menu nusantara dimasak bercita rasa agar kian nikmat di lidah jemaah. 

Lebih jauh Evy menjelaskan, tim katering sudah mengontrol kesiapan 36 dapur di Makkah untuk kembali memroduksi makanan jemaah. Pihaknya mengecek langsung kesiapan tenaga kerja, kondisi dapur, gudang, dan bahan baku. “Insya Allah semuanya siap,” tutup Evy.

Berdasarkan survei Badan Pusat Statistik tahun 2017, jemaah menginginkan menu ikan lebih banyak. Jemaah beralasan tak suka daging kambing. Hal itu sudah direalisasikan pada musim haji tahun ini. Menu ikan ditambah tiga sampai lima kali dalam sepekan. Menu tersebut berupa ikan pesmol, balado, filet, dan lainnya.(p/ab)